BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan
negara dengan luas wilayah hampir 2 juta km2 dan berpenduduk lebih 206 juta
jiwa pada tahun 2000, memiliki potensi sumberdaya alam baik di laut (marine
natural resources) dan di darat (land natural resources) yang sangat besar.
Kenyataan bahwa sumberdaya yang berlimpah tersebut tidak merata beradadi seluruh daerah. Hal yang sama terjadi dengan sebaran sumberdaya manusia yang merupakan “aktor” pembangunan tersebar juga tidak merata. Implikasi dari ketidak-merataan keberadaan kedua sumberdaya tersebut adalah belum baiknya tingkat pelayanan infrastruktur wilayah melayani kebutuhan wilayah dan masyarakat, terutama daerah-daerah terisolir dan tertinggal.
Kenyataan bahwa sumberdaya yang berlimpah tersebut tidak merata beradadi seluruh daerah. Hal yang sama terjadi dengan sebaran sumberdaya manusia yang merupakan “aktor” pembangunan tersebar juga tidak merata. Implikasi dari ketidak-merataan keberadaan kedua sumberdaya tersebut adalah belum baiknya tingkat pelayanan infrastruktur wilayah melayani kebutuhan wilayah dan masyarakat, terutama daerah-daerah terisolir dan tertinggal.
Untuk mengoptimalkan nilai manfaat sumberdaya yang
berlimpah tetapi tidak merata tersebut bagi pengembangan wilayah nasional
secara berkelanjutan dan menjamin kesejahteraan umum secara luas (public
interest), diperlukan intervensi kebijakan dan penanganan khusus oleh
Pemerintah untuk pengelolaan wilayah yang tertinggal. Secara sederhana, pembangunan ekonomi dapat
dipahami sebagai upaya melakukan perubahan yang lebih baik dari sebelumnya yang
ditandai oleh 3membaiknya faktor-faktor produksi. Faktor-faktor produksi
tersebut adalah kesempatan kerja, investasi, dan teknologi yang dipergunakan
dalam proses produksi.
Dalam konteks tersebut, pembangunan ekonomi
merupakan pembangunan yang a-spasial, yang berarti bahwa pembangunan ekonomi
memandang wilayah nasional tersebut sebagai satu “entity”. Meningkatnya kinerja
ekonomi nasional sering diterjemahkan dengan meningkatnya kinerja ekonomi
seluruh wilayah/daerah. Hal ini memberikan pengertian yang “bias”, karena hanya
beberapa wilayah/daerah yang dapat berkembang seperti nasional dan banyak
daerah yang tidak dapat berlaku seperti wilayah nasional. Wilayah Indonesia
terdirid ari 33 propinsi dengan 400an kabupaten/kota yang secara sosial ekonomi
dan budaya sangat beragam. Keberagaman ini memberikan perbedaan dalam
karakteristik faktor-faktor produksi yang dimiliki. Seringkali kebijakan
nasional pembangunan ekonomi yang disepakati sulit mencapai tujuan dan sasaran
yang diharapkan pada semua daerah-daerah yang memiliki karakteristik sangat
berbeda. Contoh, kebijakan nasional untuk industrialisasi, di daerah yang
berkarateristik wilayah kepulauan dan laut diantisipasi dengan pembangunan
industri perikanan, sedangkan daerah yang berkarakteristik darat dikembangkan
melalui pembangunan kawasan industri, serta daerah yang tertinggal merencanakan
pembangunan industri tetapi sulit merealisasikannya akibat rendahnya SDM, SDA,
dan infrastruktur yang dibutuhkan oleh pengembangan Industri. Pendekatan ini
dikenal dengan pembangunan ekonomi wilayah.
B. LATAR
BELAKANG
1. Apa
Pengertian dari perencanaan pembangunan?
2. Strategi
perencanaan pembangunan.
3. Tantangan
pembangunan Indonesia.
4. Peran
pemerintah dalam perencanaan pembangunan.
5. Tahap-tahap
sisem perencanaan.
C. TUJUAN
PENULISAN
Adapun tujuaan dari penulisan makalah ini yang lebih
spesifik membahas mengenai “PERENCANAAN PEMBANGUNAN INDONESIA” agar sipembaca
terkhusus pada mahasiswa dan umumnya
kepada masyarakat nantinya lebih memahami serta mengerti tentang praktek
monopoli yang terjadi apa yang menjadi pennyebab, apa pula keuntungan dan
kerugian yang didapat serta ciri-ciri dari pasar monopolo itu sendiri, setelah
membaca karya tulis ini diharapkan si pembaca telah mendapat gambaran tentang
kaitanya dengan praktik perpajakan yang kami bahas yang kami bahas.
BAB II
PEMBAHASAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN INDONESIA
A. PENGERTIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Istilah “perencanaan pembangunan”, khususnya pembangunan
ekonomi, sudah biasa terdengar dalam pembicaraan sehari-hari. Akan tetapi,
“perencanaan” diartikan berbeda-beda dalam buku yang berbeda. Conyers &
Hills (1994) mendefinisikan “perencanaan” sebagai ”suatu proses yang
bersinambungan”, yang mencakup “keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan
berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu ada masa yang akan datang.“
Definisi tersebut mengedepankan 4 unsur dasar perencanaan, yakni :
1.)
Pemilihan. ”Merencanakan berarti memilih,” kata Yulius Nyerere (mantan Presiden
Tanzania) ketika menyampaikan pidato Repelita II Tanzania pada tahun 1969.
Artinya, perencanaan merupakan proses memilih di antara berbagai kegiatan yang
diinginkan, karena tidak semua yang diinginkan itu dapat dilakukan dan dicapai
dalam waktu yang bersamaan. Hal itu menyiratkan bahwa hubungan antara
perencanaan dan proses pengambilan keputusan sangat erat. Oleh karena itu,
banyak buku mengenai perencanaan membahas pendekatan-pendekatan alternatif
dalam proses pengambilan keputusan, terutama yang berkaitan dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan urutan tindakan di
dalam proses pengambilan keputusan.
2.)
Sumber daya. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya. Penggunaan
istilah “sumber daya” di sini menunjukkan segala sesuatu yang dianggap berguna
dalam pencapaian suatu tujuan tertentu. Sumber daya di sini mencakup sumber
daya manusia; sumber daya alam (tanah, air, hasil tambang, dan sebagainya);
sumber daya modal dan keuangan. Perencanaan mencakup pro-ses pengambilan
keputusan tentang bagaimana sumber daya yang tersedia itu digunakan
sebaik-baiknya. Oleh karena itu, kuantitas dan kualitas sumber daya tersebut
sangat berpengaruh dalam proses memilih di antara berbagai pilihan tindakan
yang ada.
3.)Tujuan.
Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan. Konsep perencanaan sebagai
alat pencapaian tujuan muncul berkenaan dengan sifat dan SIMRENAS: Panduan
Pemahaman dan Pengisian Data Dasar Perencanaan Pembangunan proses penetapan
tujuan. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh seorang perencana adalah
bahwa tujuan-tujuan mereka kurang dapat dirumuskan secara tepat. Sering kali
tujuan-tujuan tersebut didefinisikan secara kurang tegas, karena kadang kala
tujuan-tujuan tersebut ditetapkan oleh pihak lain.
4.) Waktu. Perencanaan mengacu ke masa depan. Salah satu unsur penting dalam perencanaan adalah unsur waktu. Tujuan-tujuan perencanaan dirancang untuk dicapai pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, perencanaan berkaitan dengan masa depan. Dalam perencanaan kita pasti ingin kegiatan yang kita lakukan itu semaksimal mungkin dan dalam waktu yang singkat, sehingga bisa optimal dan efektif. Pembangunan ekonomi wilayah memberikan perhatian yang luas terhadap keunikan karakteristik wilayah (ruang). Pemahaman terhadap sumberdaya alam, sumberdaya manusia, sumberdaya buatan/infrastruktur dan kondisi kegiatan usaha dari masing-masing daerah di Indonesia serta interaksi antar daerah (termasuk diantara faktor-faktor produksi yang dimiliki) merupakan acuan dasar bagi perumusan upaya pembangunan ekonomi nasional ke depan.UU 24/1992 tentang Penataan Ruang menyebutkan bahwa ruang dipahami sebagai suatu wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan dan ruangudara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan mahluk hidup lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya. Dalam konteks ini, sumberdaya alam, sumberdaya manusia, sumberdaya buatan/infrastruktur wilayah dan kegiatan usaha merupakan unsur pembentuk ruang wilayah dan sekaligus unsur bagi pembangunan ekonomi nasional yang lebih merata dan adil.
4.) Waktu. Perencanaan mengacu ke masa depan. Salah satu unsur penting dalam perencanaan adalah unsur waktu. Tujuan-tujuan perencanaan dirancang untuk dicapai pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, perencanaan berkaitan dengan masa depan. Dalam perencanaan kita pasti ingin kegiatan yang kita lakukan itu semaksimal mungkin dan dalam waktu yang singkat, sehingga bisa optimal dan efektif. Pembangunan ekonomi wilayah memberikan perhatian yang luas terhadap keunikan karakteristik wilayah (ruang). Pemahaman terhadap sumberdaya alam, sumberdaya manusia, sumberdaya buatan/infrastruktur dan kondisi kegiatan usaha dari masing-masing daerah di Indonesia serta interaksi antar daerah (termasuk diantara faktor-faktor produksi yang dimiliki) merupakan acuan dasar bagi perumusan upaya pembangunan ekonomi nasional ke depan.UU 24/1992 tentang Penataan Ruang menyebutkan bahwa ruang dipahami sebagai suatu wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan dan ruangudara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan mahluk hidup lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya. Dalam konteks ini, sumberdaya alam, sumberdaya manusia, sumberdaya buatan/infrastruktur wilayah dan kegiatan usaha merupakan unsur pembentuk ruang wilayah dan sekaligus unsur bagi pembangunan ekonomi nasional yang lebih merata dan adil.
B. TANTANGAN PEMBANGUNAN
INDONESIA KE DEPAN
Tantangan pembangunan Indonesia ke depan
sangat berat dan berbeda dengan yang sebelumnya. Paling tidak ada 4 (empat)
tantangan yang dihadapi Indonesia, yaitu:
(i) Otonomi daerah,
(ii) Pergeseran orientasi
pembangunansebagai negara maritim,
(iii) Ancaman dan sekaligus peluang
globalisasi, serta
(iv) Kondisi objektif akibat krisis
ekonomi.
Pertama, Undang-undang No. 22 tahun 1999 secara tegas
meletakkan otonomi daerah di daerah kabupaten/kota. Hal ini berarti telah
terjadi penguatan yang nyata dan legal terhadap kabupaten/kota dalam menetapkan
arah dan target pembangunannya sendiri. Di satu sisi, penguatan ini sangat
penting karena secara langsung permasalahaan yang dirasakan masyarakat di
kabupaten/kota langsung diupayakan diselesaikan melalui mekanisme yang ada di
kabupaten/kota tersebut. Tetapi, di sisi lain, otonomi ini justru
menciptakan ego daerah yang lebih besar dan bahkan telah menciptakan konflik
antar daerah yang bertetangga dan ancaman terhadap kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Kedua, reorientasi pembangunan Indonesia ke depan adalah
keunggulan sebagai negara maritim. Wilayah kelautan dan pesisir beserta
sumberdaya alamnya memiliki makna strategis bagi pembangunan ekonomi Indonesia,
karena dapat diandalkan sebagai salah satu pilar ekonomi nasional.
Ketiga, ancaman dan peluang dari globalisasi ekonomi
terhadap Indonesia yang terutama diindikasikan dengan hilangnya batas-batas
negara dalam suatu proses ekonomi global. Proses ekonomi global cenderung
melibatkan banyak negara sesuai dengan keunggulan kompetitifnya seperti
sumberdaya manusia, sumberdaya buatan/infrastruktur, penguasaan teknologi,
inovasi proses produksi dan produk, kebijakan pemerintah, keamanan,
ketersediaan modal, jaringan bisnis global, kemampuan dalam pemasaran dan
distribusi global.
Ada empat manfaat yang dirasakan dari globalisasi
ekonomi, yaitu
(i)
Spesialisasi produk yang didasarkan pada keunggulan absolut
atau komparatif,
(ii) Potensi pasar yang besar bagi produk
masal,
(iii) Kerjasama pemasaran bagi hasil bumi
dan tambang untuk memperkuat posisi tawar,
(iv) Adanya pasar bersama 6untuk
produk-produk ekspor yang sama ke pasar Asia Pasifik yang memiliki 70%
pasar dunia. Di sisi lain, globalisasi juga memberikan ancaman
terhadap ekonomi nasional dan daerah berupa membanjirnya produk-produk asing
yang menyerbu pasar-pasar domestik akibat tidak kompetitifnya harga produk
lokal.
Terakhir, kondisi objektif akibat krisis ekonomi
(jatuhnya kinerja makro ekonomi menjadi –13% dan kurs rupiah yang terkontraksi
sebesar 5-6 kali lipat) dan multi dimensi yang dialami Indonesia telah
menyebabkan tingginya angka penduduk miskin menjadi 49,5 juta atau 24,2% dari
total penduduk Indonesia pada tahun 1997/1998 dan mulai membaik pada tahun 1999
menjadi 23,4% atau 47,97 juta jiwa. Di sisi lain, krisis ekonomi ini menjadi
pemacu krisis multidimensi, seperti krisis sosial, dan krisis kepercayaan
terhadap pemerintah.
C .PERAN PEMERINTAH DALAM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
D. TAHAP-TAHAP SISTEM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
E. JENIS-JENIS DOKUMENT RENCANA
PEMBANGUNAN
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
4 komentar:
Risyani jieeee.....
:-)
makasih penjelasan perencanaan pembangunannya.
kk akun ig nya apa
Posting Komentar